Tips Mengenali Modus Penipuan Forex Telegram

Tips Mengenali Modus Penipuan Forex Telegram | Ryan Mintaraga (Image: Pixabay)
Tips Mengenali Modus Penipuan Forex Telegram | Ryan Mintaraga (Image: Pixabay)
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Lama baca: 4 menit

Saya tidak menyangka bahwa kolom komentar di tulisan saya “Waspada Penipuan Berkedok Investasi Titip Dana” banyak berisi sharing dan keluhan netter yang tertipu praktik investasi bodong tersebut dengan jumlah uang yang bikin saya mengelus dada.  Jujur, saya merasa sangat prihatin.  Saya tidak menyalahkan korban karena modus yang dijalankan para penipu itu benar-benar licin, bahkan saya yang – istilahnya – skeptis dan beberapa kali menjumpai modus-modus penipuan pun pernah hampir tergoda penawaran semacam itu.

Keprihatinan itulah yang membuat saya menulis tulisan ini walau sebenarnya buat saya bakal jadi pisau bermata dua juga.  Jika kebetulan tulisan ini dibaca oleh sindikat penipu tersebut, ada kemungkinan tulisan saya dijadikan panduan bagi mereka untuk tampil dan beraksi lebih profesional sehingga modusnya makin sulit dikenali.

Tapi baiklah, saya yakin bahwa dari poin-poin yang saya tuliskan di sini, setidaknya ada satu poin yang jadi kartu mati mereka.

Karena itu, mari kita mulai mengenali modus penipuan forex ataupun investasi, khususnya yang menggunakan Telegram.

Bersikap Skeptis

Ini adalah tips pertama yang dan yang paling utama.  Dengan bersikap skeptis alias tidak mudah percaya (ragu), kita akan otomatis terdorong untuk menggali informasi lebih banyak lagi.  Sikap skeptis ini yang akan menyelamatkan kita dari kehilangan uang.

  • Jangan mudah percaya dengan iming-iming profit sekian persen dalam waktu sekian jam/hari.
  • Jangan silau dengan fantastisnya nominal profit yang dijanjikan.
  • Jangan tertipu dengan kata-kata ‘amanah’, ‘tepercaya’, ‘jujur’, dll yang ditebarkan siapapun yang ada di grup Telegram tersebut.
  • Jangan mudah goyah oleh testimoni positif yang ditulis siapapun di grup Telegram tersebut.
  • Jangan mudah goyah oleh foto-foto bukti transfer yang di-share siapapun di grup Telegram tersebut.
Baca juga:  Teror Pinjaman Online, Bukti Penyalahgunaan Data Pengguna Aplikasi?

Intinya, jangan mudah percaya oleh apapun dan siapapun yang ada di grup Telegram tersebut.  Tarik napas, tenangkan debaran jantung, bila perlu berkonsultasilah dengan orang lain di dunia nyata sebelum kita mengambil keputusan.

Googling

Kita hidup di era internet sehingga hampir semua informasi apapun bisa dicari di internet, termasuk penawaran investasi melalui Telegram yang mampir ke ponsel kita.

Lakukan googling, itu yang saya lakukan, tentunya dengan tetap mempertahankan skeptisisme.  Bahkan saking skeptisnya, anggap saja saya mendapat tawaran investasi XYZ, misalnya, saya melakukan googling dengan kata kunci “XYZ penipu”.  Jika beruntung, kita bisa dengan cepat menemukan fakta bahwa investasi yang ditawarkan pada kita adalah penipuan.

lakukan googling untuk mendapatkan informasi yang beredar di internet (pixabay)
lakukan googling untuk mendapatkan informasi yang beredar di internet (pixabay)

Tapi bagaimana jika kita tidak menemukannya?  Tetap skeptis, sekarang kita kembali memeriksa Telegram.

Cek Profil Admin Grup Telegram tersebut

Cek profil admin grup Telegram tersebut, apakah dia menggunakan nomor ponsel atau username?

Salah satu alasan banyak orang menggunakan Telegram untuk perpesanan adalah karena kita bisa memilih menggunakan username alih-alih nomor ponsel.

Di game daring yang saya mainkan, saya setuju untuk bergabung dengan grup Telegram yang dibuat seorang pemain, tujuannya untuk komunikasi lebih cepat pada pemain yang kebetulan sedang tidak bermain.  Dan untuk menjaga privasi, saya bergabung di grup tersebut menggunakan username.  Dengan menggunakan username, pemain lain tidak bisa melihat nomor ponsel saya.  Saya pun tidak bisa melihat nomor ponsel pemain lain yang menggunakan username.

Jadi, kembali ke topik.

Cek profil admin grup tersebut.

Saya berpendapat bahwa jika ada admin dari grup yang menawarkan uang tapi tidak mempublikasikan nomor ponselnya, setidaknya kita bisa mempertanyakan komitmen bahkan tanggung jawabnya apabila terjadi apa-apa terhadap dana kita yang ia kelola.

Baca juga:  Langganan NETFLIX tanpa Kartu Kredit? Bisa!

Logikanya begini, dengan menggunakan WhatsApp yang menampilkan nomor ponsel saja saya bisa ghosting, cuek terhadap pesan yang tidak saya inginkan, apalagi dengan Telegram yang sama sekali tidak menampilkan nomor ponsel?  Saya makin gampang lari dari tanggung jawab.  Tinggal bubarkan grup, ganti username, terus bikin grup baru.

Cek Profil Anggota yang Aktif di Grup Telegram

Ini juga salah satu tips yang bisa membantu menyelamatkan kita.  Cek profil anggota yang aktif di grup tersebut, saya yakin akan ada pola yang mirip dari mereka, misalnya:

  • Sama-sama menggunakan username ketimbang nomor ponsel.
  • Rata-rata aktif secara bersamaan.
  • Menggunakan gaya bahasa dan/atau penulisan yang sama, misalnya menyingkat ‘saya’ jadi ‘sy’, dll.
  • Profilnya sama-sama menggunakan foto yang dicomot di internet.

Pokoknya, jika netter jeli, akan selalu ada kesamaan pola, dan kesamaan ini bisa dijadikan warning.

Dana Investasi Ditransfer ke Mana?

Selalu ingat bahwa agen investasi (yang benar) selalu bertindak atas nama perusahaan.  Karena itu, rekening bank yang digunakan untuk menampung dana nasabah hampir bisa dipastikan adalah rekening atas nama perusahaan, BUKAN rekening pribadi.  Jadi, kita patut berhati-hati apabila diminta mentransfer dana ke rekening pribadi alih-alih rekening perusahaan.

perhatikan, jangan sembarang transfer, pastikan bahwa uang ditransfer ke rekening atas nama perusahaan, bukan rekening pribadi (pixabay)
perhatikan, jangan sembarang transfer, pastikan bahwa uang ditransfer ke rekening atas nama perusahaan, bukan rekening pribadi (pixabay)

Kita lihat contohnya saja, bukankah pembelian barang di marketplace apapun selalu ditransfer ke rekening marketplace dan bukannya langsung ke rekening seller?  Begitu pula dengan investasi.  Selalu pastikan bahwa penerima dana kita adalah perusahaan, bukan pribadi.

Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat, tetap berhati-hati agar tidak jadi korban penipuan investasi.

Referensi & Tautan Luar:

  1. Cara Cegah Penipuan Investasi Online di Telegram, CNN Indonesia
  2. Cek Rekening Penipuan, Kemkominfo
  3. Info Seputar Penipuan Online, Instagram
Baca juga:  Foto di Internet Bebas Diambil Begitu Saja?
Sumber Gambar: Pixabay

Dipublish pertama kali di blog.ryanmintaraga.com.  Copasing diperbolehkan dengan mencantumkan lengkap alamat URL di atas atau dengan tidak menghapus/mengubah amaran ini.  Disclaimer selengkapnya.

Bagikan Jika Artikel Ini Bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Telegram

Tinggalkan komentar