The 100, Underrated Series yang (ternyata) Mengejutkan!

The 100, Underrated Series yang (ternyata) Mengejutkan | Ryan Mintaraga (tvnz)
The 100, Underrated Series yang (ternyata) Mengejutkan | Ryan Mintaraga (tvnz)
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Lama baca: 5 menit

Akhirnya saya menyelesaikan season finale ‘The 100’ chapter 1.

Jujur, awalnya saya sedikit skeptis dengan ‘The 100’ karena tak ada pembahasan series ini di situs-situs review.  Saya (waktu itu) menonton ‘The 100’ pun hanya karena masuk kategori favorit saya yaitu sci-fi.

Waktu pertama kali menontonnya, series ini sudah masuk musim ke empat.

The 100, Sinopsis

Mengambil masa hampir 100 tahun setelah perang nuklir yang menyapu hampir seluruh kehidupan di Bumi, episode pertama ‘The 100’ dibuka dengan ditegakkannya hukum yang berlaku di Ark – sebuah stasiun luar angkasa yang merupakan gabungan beberapa stasiun luar angkasa dari berbagai negara.  Ark adalah tempat tinggal sementara di luar angkasa bagi penduduk Bumi yang selamat dari bencana radiasi nuklir – sebelum mereka bisa kembali ke Bumi.

ark, stasiun luar angkasa tempat tinggal manusia pasca perang nuklir (zoicstudios)
ark, stasiun luar angkasa tempat tinggal manusia pasca perang nuklir (zoicstudios)

Hukum yang berlaku di Ark sangat keras.  Sekecil apapun kesalahan, hukumannya adalah mati dengan cara dibuang ke luar angkasa. Hukum dijalankan atas persetujuan kanselir, karena itu kanselir sangat dibenci penduduk Ark.

Suatu hari, Ark mengirim 100 tahanan remaja ke Bumi.  Bagi sebagian tahanan, pengiriman ini berarti pembuangan, bagi sebagian yang lain berarti kesempatan. Bagi Ark, pengiriman ini untuk mencari tahu apakah permukaan Bumi sudah bisa dihuni kembali atau tidak – karena kondisi Ark semakin kritis.

Dari sinilah semuanya bermula karena Bumi saat itu ternyata tidak hanya indah namun sangat berbahaya, bahkan mematikan.

Low Budget Series?

Setidaknya itu yang ada di pikiran saya saat melihat episode perdana (dan beberapa episode awal) ‘The 100’.

Kesan low budget itu begitu terasa di mata saya mulai dari penggunaan CGI yang itu-itu saja sebagai establish shot Ark, penggunaan kamera kedua yang kemungkinan besar spesifikasinya berbeda (lebih rendah) dibanding kamera pertama, aktor/aktris yang kurang populer, dan hal-hal lain yang jika saya ceritakan di sini malah jadi spoiler hehehe…

Baca juga:  'Timeless', Series yang Mengakomodir Agenda SJW?

Dengan segala penanda low budget-nya serial ini, saya kembali dihantui pertanyaan,

Kok bisa sampai season 4?

Akhirnya pertanyaan saya terjawab.

The 100, Penuh Konflik

Konflik dalam ‘The 100’ sangat menarik diikuti, terutama yang melibatkan seratus remaja yang dikirim dari Ark. Dari semuanya, beberapa yang menjadi tokoh utama antara lain:

  1. Clarke Griffin, diperankan oleh Eliza Taylor.
  2. Bellamy Blake, diperankan oleh Bob Morley.
  3. Octavia Blake adik Bellamy, diperankan oleh Marie Avgeropoulos.
  4. Finn Collins, diperankan oleh Thomas MCDonell.
octavia blake, salah satu tokoh dalam the 100 (wallpaperaccess)
octavia blake, salah satu tokoh dalam the 100 (wallpaperaccess)

Selain keempatnya, masih ada Monty Green, Jasper Jordan, Raven Reyes, Abigail Griffin, Marcus Kane, Thelonius Jaha, dan John Murphy yang semakin membuat rumit jalannya cerita.  Tokoh-tokoh itu beberapa kali dihadapkan pada situasi yang membuat mereka mengambil pilihan sulit, dan hal itulah yang menjadi daya tarik serial ini.

Disebut sulit karena pilihan tersebut merupakan benturan antara etika moral, kondisi ideal, dan kondisi nyata yang dihadapi.

Seperti ini salah satu contohnya:

Bellamy, Finn, Murphy, Monroe, dan Sterling melakukan misi pencarian untuk menyelamatkan kawan-kawan mereka.  Di perjalanan mereka menemukan seseorang yang berasal dari Ark sedang tergantung di sebatang pohon yang kebetulan tumbuh di sisi tebing.  Etika moral dan kondisi ideal pasti mengharuskan mereka menolong orang tersebut, tapi apakah itu merupakan pilihan tepat melihat kondisi nyata yang mereka hadapi?

Konflik yang Mengubah Karakter Tokoh-tokohnya

Konflik serupa banyak kita temui di ‘The 100’. Pada akhirnya keputusan yang diambil tidak didasarkan pada baik atau buruk menurut standar moral.

Kita juga akan menyadari bahwa setiap peristiwa yang terjadi berikut pilihan yang diambil perlahan tapi pasti akan mengubah tokoh-tokoh tadi dan memengaruhi tokoh-tokoh lainnya.

Baca juga:  Pak Presiden & 'Game of Thrones', Apa Kaitannya?

Bellamy, misalnya, di awal-awal tampil bak pimpinan geng sehingga sebagian penonton melihatnya sebagai tokoh antagonis, namun seiring waktu kita akan melihatnya dengan cara berbeda.  Perlahan tapi pasti Bellamy berubah menjadi sosok yang bisa diandalkan.

Begitu pula yang terjadi pada tokoh-tokoh seperti Octavia, Finn, Murphy, Jasper, Marcus, Thelonius, dan lain-lain.

Belitan konflik dalam ‘The 100’ membuat saya menonton maraton episode demi episode yang masing-masingnya berdurasi 45 menit.

Kesimpulan

Memasuki musim ke dua sudah terlihat adanya peningkatan kualitas CGI selain make-up yang lebih realistis.  Bila di musim pertama kita melihat tokoh-tokoh ‘The 100’ berwajah mulus dengan tampang babyface, tidak demikian di musim-musim berikutnya. Rupanya kerasnya survival sudah mengubah mereka.

Di tiap musim juga bermunculan tokoh-tokoh baru yang makin membuat gamang penontonnya, ini sebenarnya tokoh jahat atau baik?

Sejujurnya meski ada beberapa kebetulan yang terkesan dipaksakan, secara garis besar ‘The 100’ sangat-sangat enak diikuti.

Review ‘The 100’ di IMDb:

“I started watching this because had nothing to do.  First impression, low budget acting and mediocre scripters.  But surprisingly, I got hooked.  This show is actually good!”

“I have to say it started a bit weak, but now I am completely addicted!”

“I was randomly browsing Netflix and started watching The 100, and what can I say… I got hooked to it.”

“I just hope it doesn’t have too many moral twists in it, but going back to watch ones that do is the norm too.”

“What’s more interesting about this show is that the complexity of the characters and the story.  It’s a mix of action, drama, comedy at some part and it don’t give a sh*t killing some characters! which make it more interesting.”

Yah, kebanyakan penonton menemukan ‘The 100’ secara tidak sengaja, menonton tanpa berharap banyak, dan ujung-ujungnya terpaku pada serial tersebut.

Baca juga:  Review IP Cam Murah 100 Ribuan

IMDb sendiri memberi rating 7.8 untuk series yang sudah hadir sejak tahun 2014 dan diangkat dari novel karya Kass Morgan ini.

Series ini tidak melulu bicara sci-fi bahkan mungkin porsinya relatif imbang antara sci-fi, action, dan drama.

tipa season memunculkan tokoh-tokoh baru yang membuat penontonnya gamang (hollywoodreporter)
tipa season memunculkan tokoh-tokoh baru yang membuat penontonnya gamang (hollywoodreporter)

Nah, jika netter sedang tidak tahu harus menonton apa kali ini, cobalah menonton ‘The 100’.  Jika sudah menontonnya, musim mana yang jadi favorit netter? Atau, mungkin netter tertarik dengan ‘Westworld’?

Update

Saya baru menyelesaikan tayangan musim ke enam yang merupakan penanda dimulainya chapter 2.

Musim ke tujuh mulai ditayangkan tanggal 20 Mei 2020, sementara Netflix baru akan menayangkan musim ke lima.

Update 03 September 2022

Musim ke-7 sepertinya sudah ada di Netflix, mungkin sebagai akibat persaingan Netflix vs Disney Plus.

Bagaimanapun, akhirnya tontonan ini tuntas sudah.  Selamat menikmati musim terakhir ‘The 100’!

Referensi & Tautan Luar:

  1. The 100, IMDb
  2. The 100, Wikipedia
  3. Introducing ‘The 100’: The Best Show You’re Not Watching, Hypable

Cuplikan episode 1 season 1 The 100:

The 100 season 6 trailer:

Sumber gambar: TVNZ

Dipublish pertama kali di blog.ryanmintaraga.com.  Copasing diperbolehkan dengan mencantumkan lengkap alamat URL di atas atau dengan tidak menghapus/mengubah amaran ini.  Disclaimer selengkapnya.

Bagikan Jika Artikel Ini Bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Telegram

22 pemikiran pada “The 100, Underrated Series yang (ternyata) Mengejutkan!”

  1. Update 2023-2024 ,Kalau mau nonton Series/Movie mungkin bs bertukar informasi cmn ini Top Website saya ,ya walaupun illegal namun sejauh ini masih aman dan bisa diakses tinggal ketik aj di chrome/dan sejenisnya :
    1. Idlix
    2. LayarKaca21
    3. FilmApik

    Balas
  2. Good review, mas Ryan.

    AK malah baru ketemu the 100 awal Maret. 2022..dan udh ada 6 sesason…
    Langsung dah nonton streaming…sampe jam 3 pagi.

    Excited bgt film nya….

    Balas
  3. gw pertama nonton karna ga sengaja nemu di iflix, awal nonton seru juga ga mandang pemain atau latar belakang, terlihat dr cerita agak rumit tapi pas ditonton beberapa episode dan tau alurnya lumayan menarik juga malah bikin ketagihan, pas waktu pertama nemu ini tahun 2015, klo ga salah baru 2 season waktu itu, dan setelah iyu gw jadi langganan nonton ini sampe nunggu tiap tahun buat series terbarunya, dan skrg udah tahun 2021,, ga nyangka aja sampe mau 6 tahun setia smaa ini series hahaha tapi yg paling gw suka sih dr season 1-4, klo yg ke 5kurang mantap sih, nah baru yg ke 6 sama 7 ini seru bgt,

    Balas
    • Iyes betul, beberapa season terkesan seperti pengulangan cerita hanya beda tempat.

      Season 7 yang jadi pamungkas series ini benar-benar mantap, keliatan banget ceritanya rapi dan berisi.

      Balas
      • Malam bang ryan ? Kalo mau nonton The 100 yang season 7 dimana, ya? Kok di netflix cuma sampe season 6 aja. Makasih bang ryan, semoga dibalas ?

        Balas
        • Halo, Mas Yoel, maaf baru balas, habis kena Covid 🙂
          Kalo saya nonton season 7-nya di IPTV – yang yaah mungkin ilegal – hehehe. Tapi info dari teman-teman, Season 7 The 100 sudah ada di situs-situs streaming underground 🙂

          Balas
          • Galo maksudnya iptv itu gmna ya mas? Saya jugaa lagiii keseruuaan banget nih pingin lihat lexa lagiii.. ???kabarnya akan ada di session 7. Di netflix tidak ada

          • IPTV itu VOD juga seperti Netflix, Disney+, dkk, cuma setahu saya agak ilegal 🙂
            Penyedia layanan IPTV ini sepertinya agak banyak (sejauh ini saya tahu tiga). Biaya langganannya rata-rata 60 ribu per bulan.
            Karena ilegal, webnya pasti kena Internet Sehat 🙂

  4. saya baca di web kalau season 7 ada 15 episode, tetapi saya baru melihat cuma sampe 13, apakah memang belum kelaur atau emang cuma sampe 13 saja ya?

    Balas
    • Season 7 adalah season pamungkas sepertinya. Saya sudah nonton sampai habis tapi lupa berapa episode, nanti saya coba cek lagi.

      Balas
  5. Season 6 dan 7 di Netflix belum ada, apakah akan ada di netflix ya?
    Saya lagi mencari season 6&7 diberbagai situs web hasilnya nihil, bisa di bantu? whwh

    Balas
  6. halo. saya saat ini sedang menyaksikan the 100 dan sudah sampai season 5.
    saya ingin melanjutkan ke season 6 tp ga bs.
    kenapa ya?

    saya baca di blog anda sudah slesaikan season 6. ada tips bagaimana sy bs menontonnya jg? thankyou

    Balas
    • Saya nontonnya di IPTV, Mbak. Jadi, di internet ada layanan yang namanya IPTV. Selain bisa nonton ratusan channel sama seperti TV berbayar, di IPTV ada fitur VOD yang menyediakan ratusan series dari Jepang, Korea, sampai Barat – diantaranya The 100. Sila search untuk info lanjutannya.

      Notenya, IPTV ada di wilayah abu-abu cenderung ilegal hehehe…

      Balas

Tinggalkan komentar

%d blogger menyukai ini: