Lama baca: 4 menit
Tebet Eco Park kini dibuka kembali setelah sempat ditutup selama beberapa bulan karena pengunjung yang terlalu ramai. Taman ini dulunya dikenal dengan nama Taman Tebet Honda atau Taman Honda yang direvitalisasi sekitar tahun 2020. Sebagai warga sekitar Tebet, dulu saya cukup sering mengunjungi taman tersebut baik sendiri maupun bersama keluarga untuk sekadar berolahraga ringan ataupun menikmati suasana.


Saya bahkan sempat merasakan bagaimana penuh sesaknya pengunjung Tebet Eco Park saat taman ini pertama kali dibuka di bulan Ramadan 2022. Padatnya pengunjung taman membuat saya waktu itu melontarkan ucapan untuk tidak lagi mengunjungi taman apabila suasananya masih seperti itu.
Agustus 2022, saya mendengar Tebet Eco Park dibuka kembali, namun kali ini pengunjung diharuskan melakukan reservasi terlebih dahulu di aplikasi JAKI (Jakarta Kini) yang dibuat oleh Pemprov DKI Jakarta.
Saya pun berniat mencoba.
Menggunakan JAKI untuk Reservasi Kunjungan
Pertama, saya menginstal aplikasi JAKI untuk ponsel android saya. Setelah aplikasi terinstal, saya jalankan dan begini tampilan awalnya:

Saya gulir (scroll) layar hingga menemukan slide Tebet Eco Park sebagai berikut:

Tap tombol [Daftar Sekarang], halaman aplikasi akan menampilkan Syarat & Ketentuan yang harus dipatuhi bagi calon pengunjung Eco Park diantaranya:
- Formulir pendaftaran hanya dapat digunakan sesuai tanggal yang tercantum.
- Pengunjung diwajibkan mengikuti protokol kesehatan.
- Pengunjung wajib scan QR code PeduliLindungi di lokasi.

Tap pada radio button “Saya menyetujui syarat dan ketentuan di atas” sampai muncul tanda centang lalu tap tombol [NEXT], halaman aplikasi akan menampilkan layar sebagai berikut:

- Tentukan jumlah orang yang akan berkunjung. Saat saya lihat, maksimal jumlah pengunjung adalah lima orang untuk setiap pendaftar.
- Tentukan tanggal kunjungan.
- Pilih sesi kunjungan. Saat ini ada dua sesi kunjungan di Tebet Eco Park yaitu pukul 07:00 s.d 11:00 (Sesi I) dan pukul 13:00 s.d 17:00 (Sesi II).
Setelah mengisi data-data di atas, berikutnya tap tombol [NEXT]. Halaman aplikasi akan meminta kita mengisi data pengunjung.
- Khusus untuk pengunjung pertama, data yang harus diisi meliputi nama, usia, dan alamat surel (e-mail). Selain itu kita diminta mengisi nomor ponsel dan alamat kita (hanya provinsi, kota/kabupaten, kecamatan, dan kelurahan).
- Untuk pengunjung lain cukup diminta mengisi nama dan usia.
Apabila reservasi kita disetujui, aplikasi akan menampilkan kode QR. Simpan kode QR itu karena kode tersebut akan dipindai (di-scan) oleh petugas di taman, kode bisa disimpan dalam bentuk tangkapan layar (screenshot).
Kode QR juga akan dikirim dalam bentuk PDF ke alamat surel yang kita daftarkan tadi, jadi saya sarankan netter menginstal aplikasi PDF reader.
Tebet Eco Park dalam Lensa
Dengan menggunakan motor, kami bertiga menuju taman.
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini saya tidak menemukan tempat parkir yang disediakan pengelola taman. Mungkin masih belum dibuka, entahlah.
Karena itu kami menuju tempat parkir yang saya duga dikelola oleh warga setempat, lokasinya sangat dekat dengan taman. Tempat parkirnya lebih diperuntukkan bagi kendaraan roda dua, karena itu bagi netter yang membawa mobil sebaiknya memikirkan alternatif parkir.
Kembali ke topik.
Di pintu masuk taman, tunjukkan kode QR yang kita punya ke petugas untuk dipindai.

Informasinya, pengunjung diperbolehkan membawa hewan peliharaan, masuknya dari pintu Selatan.
Selesai kode QR kita dipindai, kita pun cus masuk ke taman, tapi sebaiknya cuci tangan terlebih dahulu. Konsep wastafelnya buat saya menarik karena terbuka seperti ini:

Dengan diberlakukannya sistem reservasi dimana akan ada pembatasan pengunjung, kita jadi lebih nyaman menikmati taman – setidaknya saat ini. Kita bisa jogging mengelilingi taman, jalan-jalan, atau sekedar bersantai menikmati suasana taman.




