Lama baca: 3 menit
Bermula dari istri saya yang belakangan ini makin sering mengeluhkan nasi cepat benyek dan basi, saya berpikir sudah saatnya ganti rice cooker. Keinginan itu makin kuat karena saya terngiang-ngiang beberapa tulisan di internet yang menyebutkan penyebab nasi cepat basi adalah karena adanya hewan melata [sensor] di dalam rice cooker. Ditambah lagi rice cooker yang ada memang sudah cukup lama kami beli, sudah kusam pula.
Istri pun setuju kami ganti rice cooker. Masalahnya, dia tidak bisa menentukan rice cooker seperti apa yang diinginkan.
Maka jadilah saya yang bapak-bapak ini googling-googling hingga akhirnya jatuh cinta pada rice cooker Philips HD4515.

Alasan saya memilih Philips HD4515 adalah sebagai berikut:
- Daya memasak yang sama seperti kebanyakan rice cooker yaitu 400 watt.
- Merek Philips.
- Tidak hanya menanak nasi, rice cooker ini – infonya – bisa digunakan untuk memasak beras merah, bubur, sop, kue, dll.
- Dilengkapi layar yang menunjukkan waktu berapa lama lagi nasi akan matang atau sudah berapa lama nasi dihangatkan.
Untuk fitur lainnya seperti pemanasan 3D, panci penanak yang menggunakan bakuhanseki, dsb saya terus-terang kurang paham. Yaa, sebagai bapak-bapak, saya tahunya terima beres saja hehehe…
Saya juga mencari review mengenai rice cooker ini dan rata-rata memberikan ulasan positif, saya pun makin yakin karenanya.
Di marketplace, rata-rata rice cooker Philips HD4515 (made in China) ini dijual di harga 600 ribuan, lumayan jauh bedanya dengan rice cooker ‘biasa’ yang harganya rata-rata 200 ribuan. Tapi karena sudah yakin, saya langsung checkout – tentunya setelah konsultasi dengan istri karena nanti sehari-harinya dia yang akan lebih banyak berurusan dengan barang canggih tersebut.
Penilaian Setelah Dua Bulan Pemakaian
Setelah kira-kira dua bulan pemakaian, inilah penilaian saya:
- Nasi yang biasa kami makan jadi enak, pulen, dan matangnya merata. Nggak ada lagi cerita nasi keras di bagian pinggir atau bawah. Semua matang merata. Di panci penanak pun tidak ada sisa nasi. Bersih.
- Nasi tetap enak – dengan atau tanpa dihangatkan. Saya pernah sarapan nasi goreng dan nasinya enak. Ternyata nasi yang digunakan adalah nasi yang dimasak siang atau sore hari sebelumnya.
- Penggunaannya mudah, bahkan oleh mereka yang gaptek sekalipun. Tinggal pilih mode lalu tekan start. Untuk menanak nasi putih, ada pilihan memasak cepat sehingga nasi lebih cepat matang (25 menit kira-kira, normalnya 60 menit).
- Untuk mode menghangatkan, daya yang dikonsumsi – menurut info dari customer care Philips – adalah 112 watt, lebih tinggi dibanding rice cooker biasa yang rata-rata 40 watt.
Di paket penjualannya disertakan centong dan mangkuk takar untuk beras dan air. Takaran ini penting menurut saya karena cara menanak nasi menggunakan rice cooker ini tidak sama seperti cara tradisional yang menggunakan buku jari sebagai pengukur tinggi air. Gampangnya sih, untuk beras 4 mangkuk takar, air yang digunakan ya 4 mangkuk juga.
Untuk menanak nasi dengan mode cepat, langkah-langkahnya adalah sbb:
- Masukkan panci yang sudah diisi beras dan air, lalu tutuplah rice cooker.
- Sambungkan rice cooker ke listrik.
- Tekan tombol bertuliskan “Nasi Putih”.
- Di bawah layar indikator ada beberapa tombol, pilih “Masak Cepat” dengan menekan tombol “Menu”.
- Tekan tombol “Start”.
- Di layar, indikator angka akan berputar-putar sebelum akhirnya menunjukkan berapa lama lagi nasi bakal matang.

Setelah matang, rice cooker akan bersuara (memainkan musik) lantas mode akan otomatis berpindah ke “Menghangatkan”. Untuk mematikannya, tekan saja tombol “Menghangatkan” lalu cabut kabel dari sumber listrik.
Penutup
Rice cooker ini tersedia dalam tiga pilihan warna yaitu putih, hijau, dan pink. Saya sebetulnya lebih suka yang putih, tapi istri lebih suka yang pink, yawis manut saja. Oya, rice cooker ini cukup berat dan besar, jadi pertimbangkan peletakannya.
Gawatnya, setelah kehadiran rice cooker Philips HD4515, makan saya tambah banyak hahaha…