Oo, Ternyata ‘Black Friday’ Awalnya Adalah Hari…

Oo Ternyata Black Friday Awalnya Adalah Hari... | Ryan Mintaraga (TechAdvisor)
Oo Ternyata Black Friday Awalnya Adalah Hari... | Ryan Mintaraga (TechAdvisor)
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Lama baca: 3 menit

Black Friday.

Istilah tersebut saat ini menghiasi bilah-bilah promosi di situs manapun yang kita kunjungi, biasanya berupa tawaran diskon belanja hingga sekian puluh persen.

Ya, ‘Black Friday’ bisa disamakan dengan Harbolnas, hari belanja dengan diskon besar-besaran.  Istilah Black Friday sendiri berasal dari Amerika Serikat dan merupakan upaya menarik konsumen untuk belanja hadiah Natal dan Tahun Baru.

Kenapa Dinamakan Black Friday?

Dikutip dari BBC, saat ini nama Black Friday yang secara harfiah berarti Jumat Hitam mengacu pada catatan keuangan pengusaha ritel atau toko-toko yang ‘bergerak ke hitam’ alias tidak lagi merah.  Maksudnya adalah adalah mereka (para peritel) berhasil menghilangkan kerugian mereka (yang biasanya ditandai dengan tinta merah) dan malah mendapatkan banyak keuntungan (tinta hitam).

Tradisi warna tersebut juga diterapkan pada berbagai software keuangan modern, contohnya Microsoft Excel.  Saat kita menulis angka yang diawai dengan tanda minus (-), angka tersebut akan dianggap sebagai kerugian dan ditulis dengan warna merah.

Sejarah Black Friday sendiri di negara asalnya terkait erat dengan perayaan Thanksgiving yaitu hari dimana masyarakat merayakan dan menyambut hasil panennya sebagai ungkapan syukur dan terima kasih atas berkah yang mereka dapatkan.

Presiden ke-16 Amerika Serikat Abraham Lincoln (1809-1865) menetapkan hari libur Thanksgiving pada Kamis terakhir di bulan November.

Hingga tahun 1950-an, penetapan hari libur Thanksgiving tersebut menyebabkan ‘masalah’ baru yaitu adanya hari Jumat yang statusnya di Indonesia disebut sebagai Harpitnas alias Hari Kejepit Nasional.  Di hari Jumat itu, beberapa perusahaan terpaksa memberi libur tambahan bagi karyawannya, sementara ada beberapa karyawan yang terpaksa bekerja karena toko tempatnya bekerja tetap buka.

Baca juga:  Fakta Duo Darlim&Hamabal yang Vokalnya Bikin Kesengsem

Akhirnya, daripada menghitung besarnya gaji karyawan yang harus dipotong, beberapa perusahaan mulai menambahkan hari Jumat itu sebagai hari libur.  Maka jadilah libur panjang sejak Kamis hingga Minggu.

Beberapa toko kemudian memanfaatkan momen liburan panjang tersebut untuk menciptakan histeria belanja menjelang Natal dan Tahun Baru.  Mereka buka lebih awal dan memberikan diskon gila-gilaan serta beragam promosi.

Gayung bersambut.

Maka jadilah Black Friday sebagai hari belanja tersibuk dibanding hari-hari lain selama satu tahun.

Sudah Menyiapkan Daftar Belanja?

Saat ini promo Black Friday berlangsung selama beberapa hari ke depan, tidak hanya di hari Jumat.

Bahkan dilansir dari situs BBC, tiga hari setelah Black Friday ada hari yang disebut Cyber Monday atau Senin Siber dimana para peritel online melakukan penjualan dengan diskon besar.

Menurut pengamatan, beberapa e-commerce Indonesia sudah melakukan promosi menyambut Cyber Monday yang tahun di tahun 2018 ini jatuh pada tanggal 26 November 2018.  Diskon yang diberikan kabarnya hingga 90%!

Bagaimana?  Sudah menyiapkan daftar belanja?

Referensi & Tautan Luar:

  1. Black Friday: Mengapa hari belanja diskon besar dinamakan Jumat hitam?, BBC Indonesia https://www.bbc.com/indonesia/majalah-46318108
  2. Black Friday: Pengertian, Sejarah dan Kapan Berlangsungnya, Nesaba Media https://www.nesabamedia.com/pengertian-black-friday/
  3. Sejarah Black Friday, Pesta Berburu Diskon Besar-besaran, Liputan6 https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3722535/sejarah-black-friday-pesta-berburu-diskon-besar-besaran
Sumber gambar: Tech Advisor

Dipublish pertama kali di blog.ryanmintaraga.com.  Copasing diperbolehkan dengan mencantumkan lengkap alamat URL di atas atau dengan tidak menghapus/mengubah amaran ini.  Disclaimer selengkapnya.

Bagikan Jika Artikel Ini Bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Telegram

Tinggalkan komentar