Netflix vs Disney Plus 2022, Mana yang Terbaik?

Netflix vs Disney Plus, Mana yang Terbaik? | Ryan Mintaraga
Netflix vs Disney Plus, Mana yang Terbaik? | Ryan Mintaraga
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Lama baca: 4 menit

Di tahun 2022, perang layanan streaming (VOD, Video On Demand) kembali memanas.  Netflix sebagai penguasa layanan streaming harus menghadapi lagi lawan-lawan lamanya seperti HBO Go dan Prime Video yang kembali menggeliat dan menyiapkan amunisi baru untuk mendongkel sang raja dari tahtanya.  Dari sekian lawan yang harus dihadapi, ada satu lawan baru yang langsung mencuri perhatian yaitu Disney Plus Hotstar.

Berdirinya Disney+ diikuti dengan ditariknya seluruh konten Disney – dan Marvel – dari platform Netflix.  Konsumen pun terbelah, ada yang tetap setia dengan Netflix, ada yang pindah ke Disney+, ada pula yang sampai saat ini masih berlangganan keduanya – saya salah satunya.

Tulisan ini merupakan perbandingan singkat antara keduanya agar calon konsumen bisa menentukan layanan mana yang lebih pas, lebih sesuai dengan kebutuhannya.  Beberapa penilaian di sini semata merupakan opini pribadi, jadi mohon disikapi dengan bijak.

Mari kita mulai!

Netflix vs Disney Plus, Konten

Menurut saya pribadi, konten di Netflix masih lebih variatif dibanding kompetitor yang isinya didominasi produk Disney dan Marvel beserta jaringannnya (mohon koreksinya kalau saya salah).  Apakah hal itu baik atau buruk, semua tentu kembali ke konsumen.

konten di disney+ didominasi produk disney dan jaringannya (screenshot)
konten di disney+ didominasi produk disney dan jaringannya (screenshot)

Bagi penonton yang prioritasnya tayangan ramah anak, konten di Disney+ menurut saya masih lebih ‘aman’ dibanding kompetitor.  Sensor Netflix untuk tayangan kekerasan dan seksual menurut saya agak longgar, tapi bagi sebagian penonton – termasuk saya – justru itu daya tariknya.

Hell, terkadang kita butuh tontonan yang lain dari yang lain bukan?

Di Netflix pula kita akan menemukan series yang mindblowing dan sulit dipahami seperti misalnya ‘Dark’ yang berbahasa Jerman dan kebetulan jadi salah satu series favorit saya saking absurd dan mindblow-nya.

Baca juga:  Review Ninmedia, TV Parabola Freemium
dark, salah satu series underated-nya netflix, hadir dalam 3 musim (wallpapersden)
dark, salah satu series underated-nya netflix, hadir dalam 3 musim (wallpapersden)

Atau ‘Sense8’ yang di IMDb mendapat skor 8.2/10 dan 86% oleh Rotten Tomatoes tapi kabarnya musim ketiganya dibatalkan.  Jangan lupakan juga ‘Stranger Things’.

Untuk Disney+ sendiri, yang paling mengejutkan buat saya adalah tersedianya film ‘Dr. Strange: Multiverse of Madness’ di platform-nya padahal saat itu bioskop di Jakarta masih ada yang memutar film tersebut.

Untuk bahasa, konten di Disney+ tersedia dalam dua bahasa; Indonesia dan Inggris – selain subtitel bahasa Indonesia.  Untuk Netflix, hanya tersedia subtitel.

Biaya Berlangganan

Sampai artikel ini ditulis (September 2022), biaya berlangganan Disney+ Hotstar masih sangat murah yakni Rp 199.000 setahun atau Rp 39.000 sebulan.

harga disney+, mau langganan bulanan juga bisa(screenshot)
harga disney+, mau langganan bulanan juga bisa (screenshot)

Adapun harga Netflix untuk langganannya terdiri dari beberapa skema yang bisa dipilih mulai dari Rp 54.000 hingga 186.000 sebulan.

harga netflix sebulan, sila dipilih sesuai kebutuhan (screenshot)
harga netflix sebulan, sila dipilih sesuai kebutuhan (screenshot)

Metoda Pembayaran

Di awal berdirinya, Netflix hanya menerima pembayaran dengan kartu kredit, dan hal ini justru membuat banyak orang penasaran, apalagi Netflix sendiri adalah layanan streaming dari luar yang pertama masuk ke Indonesia.

Saat ini, informasi di situs resminya menyebutkan bahwa metoda pembayaran kini diperluas meliputi kartu kredit dan kartu debit, juga dompet digital seperti GoPay, Dana, dan OVO.  Khusus mengenai pembayaran Netflix menggunakan kartu debit Jenius pernah saya tulis di sini.

metoda pembayaran netflix (screenshot)
metoda pembayaran netflix (screenshot)

Adapun metoda pembayaran Disney+ meliputi kartu kredit, kartu debit, iTunes/AppStore, juga dompet digital OVO dan GoPay.  Sebelumnya pelanggan bisa membayar melalui virtual account dan pembayaran di minimarket, tapi sekarang sudah tidak bisa.

Bisa Ditonton di Berapa Perangkat?

Dengan harga yang ditawarkan, keduanya mengizinkan pelanggan menonton di lebih dari satu perangkat secara bersamaan, misalnya saya nonton anime di TV dan anak saya – di saat yang sama – nonton drakor di laptopnya, itu bisa.

Baca juga:  'Timeless', Series yang Mengakomodir Agenda SJW?

Khusus untuk Netflix, fitur menonton di lebih dari satu perangkat secara bersamaan ini hanya tersedia untuk pelanggan paket Standar (mengizinkan dua perangkat) dan paket Premium (mengizinkan empat perangkat).  Adapun untuk paket Dasar dan Ponsel, fitur tersebut tidak tersedia.

Untuk Disney+ Hotstar, di halaman FAQ-nya saya menemukan informasi bahwa hanya dua perangkat yang diizinkan menonton secara bersamaan.

ilustrasi (envato element)
ilustrasi (envato element)

Netflix vs Disney Plus, Kesimpulan

netflix vs disney plus, mana yang terbaik?
netflix vs disney plus, mana yang terbaik?

Mana layanan yang (akan) dipilih dan dinilai lebih cocok dengan kebutuhan netter tentunya kembali ke preferensi masing-masing.

Dilihat dari biaya langganan, Disney+ jelas sangat worth.  Biaya langganannya selama setahun setara dengan langganan Netflix selama sebulan.

Disney+ juga pilihan tepat bagi penonton film mainstream.  Sebaliknya, konten di Netflix lebih variatif dan tidak mainstream, sensornya juga lebih longgar.  Itu tentu jadi faktor menarik.

Adapun mengenai agenda LGBTQ, saya rasa di manapun konten semacam itu ada baik yang tersembunyi maupun terang-terangan, karena itu kebijakan penonton sangat disarankan.

Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat, selamat memilih!

Referensi & Tautan Luar:

  1. Disney+ Hotstar, Official Website Indonesia
  2. Netflix, Official Website
  3. Netflix, Plans and Pricing 
  4. Disney+, Paket, Harga, dan Pembayaran
Sumber gambar: screenbinge

Dipublish pertama kali di blog.ryanmintaraga.com.  Copasing diperbolehkan dengan mencantumkan lengkap alamat URL di atas atau dengan tidak menghapus/mengubah amaran ini.  Disclaimer selengkapnya.

Bagikan Jika Artikel Ini Bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Telegram

Tinggalkan komentar