Mendapatkan Uang dari Internet? Tidak Semudah Itu, Fergusso!

mendapatkan uang dari internet | ryan mintaraga (envato)
Mendapatkan Uang dari Internet? | Ryan Mintaraga (Image: Envato)
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Lama baca: 3 menit

Beberapa waktu lalu seorang teman mengatakan pada saya bahwa ia ingin sekali mendapatkan uang dari internet.  Keinginannya tersebut dipicu oleh info-info yang menceritakan kesuksesan beberapa blogger (dan YouTuber) yang dalam sebulannya bisa meraup hingga ratusan juta rupiah. Teman itu juga bertanya apakah saya mendapat uang dari aktivitas ngeblog selama ini – yang tentu saja saya jawab, “Ya.”

Jawaban tersebut makin menguatkan keinginannya.  Ia makin ingin tahu bagaimana cara agar mendapatkan uang dari internet.

Cara Mendapatkan Uang dari Internet

Kebanyakan orang yang saya temui menyebut bahwa cara mendapatkan uang dari internet adalah sebagai berikut:

  1. Jadi YouTuber,
  2. Buka olshop,
  3. Bikin blog.
jadi youtuber, salah satu cara populer mendapatkan uang dari internet, envato
jadi youtuber, salah satu cara populer mendapatkan uang dari internet, envato

Menariknya, ternyata ada banyak cara untuk mendapatkan uang dari internet.  Di sebuah artikel saya menemukan ada lebih dari 30 cara mendapatkan uang dari internet antara lain:

  1. Bergabung dengan afiliasi,
  2. Berjualan software,
  3. Membuat kursus online,
  4. Menjual tema dan plugin WordPress,
  5. Menjadi influencer,
  6. Dan lain-lain.

Sedikit cerita, di list pertemanan saya di facebook setidaknya ada dua orang yang cukup sering mendapatkan uang dari jualan tema dan plugin WordPress. Jumlah yang diterimanya juga lumayan mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah – hampir setiap hari.

Saya sendiri pernah berjualan lisensi software original dan ada yang membeli beberapa kali.  Hasilnya lumayan.

Selain itu, saya pernah menjadi pelanggan dari seseorang yang membuka jasa pembelian menggunakan kartu kredit.  Saya membutuhkan jasanya karena saya tidak memiliki kartu kredit, sementara pembelian software atau produk apapun dari luar negeri pembayarannya selalu menggunakan kartu kredit.

Selama menggunakan jasanya, saya menghitung keuntungan yang dia ambil sekitar 20% untuk sekali transaksi pembelian di atas Rp500.000.  Untuk transaksi di bawah Rp500.000, yang bersangkutan mengambil fee antara Rp50.000 hingga Rp100.000.

Baca juga:  Ngeblog di Era Pandemi Agar Otak Tetap Tajam

Menarik!

“Tapi gue pengennya seperti lu, bisa dapet duit dari nulis,” potong teman saya.

Oke.

Mendapatkan Uang dari Blog

Menurut saya, ini menurut saya, ya, ada dua tipe blogger berdasarkan platform bloggingnya.

  1. Blogger yang ngeblog di platform yang sudah ada seperti blogspot, wordpress, ataupun Kompasiana, misalnya.  Blogger seperti ini – istilahnya – ngeblog di ‘rumah’ orang lain.
  2. Blogger yang ngeblog di ‘rumah’ sendiri.  Blog saya ini salah satu contohnya.

Untuk jadi blogger tipe pertama, kita cukup membuat akun dan bisa langsung mulai menulis.

Untuk jadi blogger tipe kedua, jelas kita harus bisa membuat blog sendiri.  Untuk hal tersebut setidaknya ada dua faktor yang harus benar-benar dicermati yaitu:

  1. Menentukan nama domain, dan
  2. Memilih hosting.

Membuat Blog: Menentukan Nama Domain

Harus diakui, mencari nama domain jadi hal yang makin menantang (baca: makin susah) beberapa tahun terakhir ini.  Dulu bukan hal sulit untuk mendapatkan nama domain yang sederhana.  Sekarang, diperlukan upaya lebih dan kreativitas untuk mendapatkan nama domain yang unik, mendekati keinginan kita, dan mudah diingat.

Memilih Hosting

Setelah mendapatkan nama domain, faktor berikutnya yang harus benar-benar dicermati adalah memilih penyedia hosting.  Saya bisa katakan, kebanyakan blogger pasti sudah mencoba beberapa layanan hosting hingga akhirnya mereka menjatuhkan pilihan pada penyedia yang bisa memenuhi ekspektasi mereka.

Waktu awal-awal ngeblog sekitar tahun 2012, saya memilih penyedia hosting yang murahnya kebangetan.

Karena blog saya baru nongol di internet, pengunjung yang datang tiap bulannya masih bisa dihitung dengan jari, hosting yang saya pilih masih sanggup menangani.

Makin lama pengunjung makin banyak, mulailah hosting saya ngos-ngosan.  Blog saya mulai sulit diakses atau lambat dibuka.  Upgrade paket hosting tidak menyelesaikan masalah.

Baca juga:  "Gimana Cara Buka File Ini?" Simak Sampai Tuntas!

Endingnya, saya putuskan pindah hosting.

Pertimbangan dalam Memilih Penyedia Hosting

Setiap orang punya pertimbangan masing-masing dalam memilih penyedia hosting.

Saya sendiri lebih menyukai penyedia hosting asal Indonesia.  Selain pembayarannya bisa menggunakan transfer bank (tidak perlu kartu kredit), saya lebih mudah berkomunikasi apabila suatu saat ada masalah.

Apakah saya pernah menggunakan hosting dari luar negeri?

Pernah, dari Australia, dan saya kecewa dengan layanan mereka.  Waktu itu saya tidak memperpanjang domain, namun biaya hosting masih di-auto debit ke kartu kredit saya sebesar 10 dolar sebulannya.  Sewaktu saya mengirim surel, mereka malah minta saya menelepon.

Bayangkan, saya yang dari Indonesia diharuskan menelepon kantor mereka di Australia untuk proses penghentian auto debit.

Kembali ke topik.

Setelah menentukan apa yang kita pilih untuk mendapatkan uang dari internet, apakah mendapatkan uang dari internet benar-benar semudah apa yang diceritakan?

Halaman berikutnya: Semudah Itukah Mendapatkan Uang dari Internet?

Dipublish pertama kali di blog.ryanmintaraga.com.  Copasing diperbolehkan dengan mencantumkan lengkap alamat URL di atas atau dengan tidak menghapus/mengubah amaran ini.  Disclaimer selengkapnya.

Bagikan Jika Artikel Ini Bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Telegram

Tinggalkan komentar