Lama baca: 3 menit
Sebagai peranti penangkap gambar, hingga saat ini kamera ponsel masih memiliki keterbatasan seperti tidak bisa optical zoom, detail foto yang mengecewakan, banyaknya noise pada foto, hingga warna yang beda jauh dengan apa yang dilihat mata. Namun dengan segala keterbatasannya, hasil bidikan kamera ponsellah yang justru sering kita temui terutama di media sosial.
Jika mau repot sedikit, kamera ponsel masih bisa kita ulik agar menghasilkan foto yang bernilai artistik walaupun kameranya ‘kurang bagus’.
Tulisan ini akan membahas hal tersebut. Sebelumnya saya mohon maaf dan koreksinya apabila ada hal-hal yang menyalahi kaidah umum fotografi.
Sebagai informasi awal, saya tidak melakukan koreksi warna terhadap foto-foto yang ada di tulisan ini, semuanya murni hasil olahan ponsel. Editing yang saya lakukan di komputer hanya untuk memperkecil ukuran foto dan menambahkan aturan komposisi.
Mari kita mulai!
Aktifkan Grid untuk Komposisi yang Tepat
Periksa setting kamera ponsel netter, adakah opsi untuk mengaktifkan grid? Jika ada, aktifkan.

Tergantung ponselnya, opsi mengaktifkan grid ini ada yang bersifat permanen ada pula yang temporer. Setelah diaktifkan, di layar ponsel akan tampak sembilan kotak 3×3 seperti di bawah ini:

Gunakan grid untuk membantu memosisikan objek agar lebih artistik. Untuk contoh foto di atas, saya menempatkan objek utama (tempat makan kucing) di sisi kiri sementara sisi kanan dibiarkan kosong.
Contoh lainnya:


Pada kedua foto di atas, terlihat objek utama diposisikan di kanan sementara sisi kiri dibiarkan kosong.
Namun objek tidak selalu ditempatkan di kiri atau kanan foto, adakalanya di tengah lebih bagus, terutama jika menjumpai objek yang memiliki pola tertentu seperti di bawah ini:

Bagaimana menempatkan objek dalam sebuah foto, sila pelajari aturan ‘Rule of Thirds’ atau ‘Aturan Sepertiga’ dalam dunia fotografi.
Bermain Angle
Saat kita memotret dimana tinggi kamera sejajar dengan objek disebut Eye Level. Foto eye level seperti inilah yang umum kita jumpai.

Terus terang saya nggak suka paving block-nya terlihat, nggak cocok dengan bambu yang nuansanya pedesaan. Ditambah lagi, beginilah kondisi lokasi sebenarnya.

Saya pun memutuskan bermain angle, dalam hal ini low angle dimana posisi kamera lebih rendah dari objek yang difoto, dan inilah hasilnya:

Selain low angle, masih ada high angle dimana posisi kamera lebih tinggi dari objek. Juga ada frog view dimana posisi kamera seolah berada tepat di permukaan tanah.

Yang harus diingat adalah tidak semua orang – terutama cewek – suka pengambilan low angle karena akan menyebabkan bagian bawah tubuhnya terlihat besar.
4 pemikiran pada “Memotret Lebih Artistik Menggunakan Kamera Ponsel”
Keren tipsnya. Terutama bagian perspektif. Jadi punya ide untuk anak murid saya yang kurang ahli menggambar. Tak bisa gambar/lukis? Foto saja ya…
Ah, ya, Mbak Lily, sepertinya menarik. Kita bisa melihat apa yang anak-anak tangkap melalui matanya. Keren, kereen!
Grid emang gak boleh selalu ketinggalan kalau memotret. Kita bisa lebih mudah memikirkan komposisi foto. Haha
Salam kenal dari kami Travel Blogger Ibadah Mimpi
Siaap, blognya bagus, Mas. Foto-fotonya keren!