Lama baca: 3 menit
Vaksinasi Covid-19 saat ini sudah menjadi kewajiban bagi seluruh warga negara Indonesia sebagai upaya pemerintah menjaga kesehatan masyarakat dan mengurangi transmisi atau penularan Covid-19. Dikutip dari Pojok Penyuluhan Hukum laman Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, Alih Usman (Bang Aku) menyatakan bahwa, “Pada dasarnya setiap orang tidak bisa menolak untuk divaksin, karena orang yang menolak divaksin juga wajib menghormati hak asasi orang lain.” Di situs resmi Covid-19 disebutkan bahwa target sasaran vaksinasi nasional adalah sekitar 208 juta penduduk.
Nah, seusai divaksin, kita akan mendapat kartu vaksinasi Covid-19 seperti ini:

Karena ukurannya besar, ‘kartu’ tersebut tidak praktis untuk dibawa ke mana-mana. Belum lagi kemungkinan kartu tersebut bisa rusak. Karena itu saya melihat beberapa orang memfotokopi kartu vaksinasi tersebut.
Tapi, tahukah netter bahwa sebenarnya kita bisa mencetak (print) sendiri kartu tersebut berkali-kali tanpa perlu difotokopi?
Sebelum Mencetak Kartu Vaksinasi Covid-19
Untuk mencetak kartu vaksinasi Covid-19, yang pertama harus diperhatikan adalah, apakah di kartu tersebut ada QR Code-nya?

Jika ada, maka kita bisa mencetak kartu vaksin tersebut.
Langkah berikutnya, bagi pengguna telepon cerdas android, kita instal dulu aplikasi Google Lens di Google Play.

Google Lens adalah aplikasi gratis buatan Google untuk mengenali objek, tempat, orang, tulisan, ataupun kegiatan dalam sebuah foto atau gambar.
Salah satu kegunaan Google Lens adalah memindai QR Code.
Setelah dipastikan bahwa di kartu vaksinasi Covid-19 yang kita terima ada QR Code-nya dan kita sudah menginstal aplikasi Google Lens, maka kita siap mencetak kartu tersebut.
Cara Mencetak Kartu Vaksinasi Covid-19
- Jalankan Google Lens, aplikasi ini akan mengaktifkan kamera.
- Arahkan kamera Google Lens untuk memindai (scan) QR Code. Langkah ini mirip seperti kita memindai QR Code di WhatsApp Web.
- Tunggu beberapa saat, Google Lens akan menampilkan URL dari QR Code tersebut.
- Tap alamat tersebut, kita akan dibawa ke – jika tidak salah – server dimana file data vaksinasi kita disimpan (dalam kasus saya, file disimpan di Document Cloud-nya Adobe). File tersebut berformat PDF.
- Di sudut kanan atas file tersebut ada ikon untuk men-share dokumen tersebut.
tap untuk men-share file tersebut (screenshot) - Pilih [Send a copy] untuk men-share file tersebut ke WhatsApp, e-mail, dll.
pilih send a copy untuk mengirim file tersebut ke wa, e-mail, dll (screenshot) - Berikutnya kita pindah ke komputer. Aktifkan WhatsApp Web atau buka alamat e-mail kita.
- Unduh dan buka file surat vaksinasi Covid-19 yang tadi kita kirimkan, lalu cetak (print). Filenya berformat PDF. Jika tidak bisa dibuka, cobalah instal aplikasi pembaca PDF yang gratisan, banyak kok.
Itulah cara mencetak kartu vaksinasi Covid-19.
Ribet? Mungkin, namun jelas lebih aman karena di surat vaksinasi Covid-19 tersebut terdapat data pribadi kita seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, dan NIK yang rawan disalahgunakan.
Minimalnya, orang lain yang belum vaksin bisa saja mencetak surat tersebut dan menggunakannya untuk jalan-jalan ke mana-mana karena saat ini di hampir semua tempat kita diwajibkan menunjukkan kartu vaksin.
Jadi, untuk keamanan, mencetak sendiri tentu lebih baik.
Jikapun kita terpaksa mencetak surat tersebut, pilihlah tempat/orang yang bisa dipercaya karena data kita akan tersimpan di komputernya selama beberapa waktu. Meski filenya sudah dihapus, ada kemungkinan masih bisa dipulihkan, karena itu berhati-hatilah.
Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berakhir, tetap sehat semuanya. Lalu, jangan mudah termakan hoax seputar Covid-19. Pastikan kita mendapat informasi hanya dari situs-situs yang tepercaya.
Referensi & Tautan Luar:
- Google Lens, Aplikasi Image Recognition yang Mempermudah Keseharianmu, Glints
- Google Lens, Google Play
- Data Vaksinasi Covid-19 (Update per 27 Oktober 2021), Situs Resmi Covid-19