Lama baca: 3 menit
Jalan-jalan ke Singapura terasa belum lengkap tanpa foto-foto di Merlion yang menjadi maskot negara pulau tersebut. Lucunya, ternyata bukan turis Asia saja yang ‘norak’ berfoto-foto di Merlion, turis bule pun juga kadang sama ‘norak’nya.
Kisah Merlion & Singapura
Dikutip dari situs VisitSingapore, Merlion yang berkepala singa dan bertubuh ikan ini memiliki makna filosofis.
“Tubuhnya melambangkan awal Singapura yang sederhana sebagai sebuah desa nelayan yang disebut Temasek, yang berarti ‘kota laut’ dalam bahasa Jawa Kuno.
Kepalanya mencerminkan nama asli negara ini, Singapura, atau ‘kota singa’ dalam bahasa Melayu.”
Dalam ‘Sejarah Melayu’ diceritakan bahwa kepala singa melambangkan sosok singa yang pernah dilihat oleh Pangeran Sang Nila Utama. Sang pangeran menjumpai sosok singa tersebut saat menemukan kembali Singapura di tahun 11 Masehi.
DI balik patung tersebut tersimpan sejarah Panjang bahwa Singapura dahulunya adalah sebuah perkampungan nelayan yang sederhana.
Lalu siapakah Pangeran Sang Nila Utama?
Menurut Wikipedia, dalam Sulalatus Salatin disebutkan bahwa Sang Nila Utama adalah pangeran dari kerajaan Sriwijaya (Palembang) yang bergelar Sri Maharaja Sang Utama Parameswara Batara Sri Tri Buana. Nama Tri Buana sendiri beberapa kali ditemukan dalam kisah tentang ditemukannya Temasek yang belakangan menjadi Singapura.
Jadi, Tri Buana dan Sang Nila Utama adalah orang yang sama.
Oke, saya rasa cukup pelajaran sejarahnya, kita kembali ke topik.
Akses Menuju Merlion
Patung Merlion terletak di tempat yang disebut ‘Merlion Park’ di Singapore River berhadapan dengan Marina Bay dan Esplanade Theater.
Pengalaman saya menuju Merlion hanya menggunakan MRT dan turun di Raffles Place kemudian berjalan kaki dengan jarak yang sepertinya lumayan.
Yang kedua menggunakan Ofo Bike.
Kemudian yang ketiga menggunakan taksi.
Sila pilih yang menurut netter nyaman saja, apalagi sekarang ada taksi online Grab.
Seingat saya, patung Merlion ini menghadap ke arah terbitnya matahari, juga Merlion Park merupakan tempat terbuka.
Panasnya pol hehehe…
Karena itu buat yang tidak mau berpanas-panasan, perhitungkan waktu yang tepat untuk berkunjung dan berfoto di Merlion Park. Perhatikan juga pakaian yang dikenakan dan barang bawaan supaya kita tetap merasa nyaman.
Jangan lupakan juga perbedaan waktu 1 jam antara Jakarta dengan Singapura. Saya pernah jalan ke Merlion Park jam 6 pagi waktu setempat, eh ternyata suasananya masih gelap seperti jam 5 paginya Jakarta.
Lalu, adakah tiket yang harus dibayar untuk masuk Merlion Park?
Sejauh ini tidak. Merlion Park gratis.
Cekrek! Ayo Berfoto!
Belasan tahun lalu, pengunjung (termasuk saya sekeluarga) berfoto dengan gaya standar ala-ala foto keluarga, tapi kini pengunjung sudah bergaya unik saat berfoto dengan patung Merlion. Nah, foto-foto di bawah ini saya kumpulkan dari berbagai sumber, semoga bisa menjadi inspirasi netter saat berfoto di Merlion.











Nah bagaimana? Sudah ada ide?
Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat!