Lama baca: 4 menit
Season ke-3 “Westworld” baru saja dimulai 15 Maret 2020 di HBO, tentu dengan tetap menghadirkan dua tokoh utama Dolores Abernathy dan Maeve Millay. Season ini tentu saja menghadirkan lompatan – terutama dari segi visual yang jauh dari season-season sebelumnya, terutama season 1. Sejujurnya saya sendiri tidak menyangka timeline Westworld season 3 ini jauh dari perkiraan saya.
Mungkin ada yang ‘baru’ mengenal Westworld di season 3 ini dan tertarik pada season-season sebelumnya, silakan mencari series-nya. Hanya saja perlu saya katakan bahwa season 1 tidak akan seperti season-season setelahnya yang cenderung lebih ringan dan mudah dicerna.
Westworld season 1 sejauh ini masih yang terberat – utamanya secara filosofis – dan butuh usaha lebih untuk mencernanya. Namun begitu, season 1 adalah yang terbaik menurut saya.
Tulisan ini dibuat untuk membantu (calon) penonton agar bisa lebih memahami alur cerita di Westworld season 1.
Dan ingat, SPOILER ALERT!
Mari kita mulai.
Westworld, Intro
Season 1 Westworld ditayangkan mulai Oktober 2016 sebanyak 10 episode, merupakan remake dari film layar lebar berjudul sama yang naskahnya ditulis novelis kondang Michael Crichton yang sekaligus bertindak sebagai sutradara.
Netter mungkin kurang familiar dengan nama Michael Crichton, tapi saya yakin beberapa karya fenomenalnya sangat tidak asing antara lain: Jurassic Park, Rising Sun, Congo, Twister, The 13th Warrior, Timeline, dan serial TV ER, belum lagi novel-novelnya yang kebanyakan ber-genre fiksi ilmiah.

Selain Michael Crichton, beberapa nama yang terlibat dalam produksi Westworld antara lain Jonathan Nolan sebagai sutradara dan telah terlibat dalam banyak produksi film seperti Interstellar, The Dark Knight, The Dark Knight Rises, The Prestige, dan – yang fenomenal – Memento. Urusan musik dipercayakan pada Ramin Djawadi yang tentunya tidak asing bagi kebanyakan netter, terutama penggemar serial Game of Thrones. Tak ketinggalan pula didapuknya bintang kawakan Anthony Hopkins yang menurut IMDb sudah menyabet 48 penghargaan selama karirnya di dunia akting.
Michael Crichton, Jonathan Nolan, Anthony Hopkins, rasanya wajar bila kita menaruh harapan tinggi pada serial tersebut.
Westworld, Plot
Mengambil setting masa depan, Westworld menceritakan kehidupan di sebuah tempat bernuansa wild west (koboi). Belakangan diketahui bahwa tempat tersebut adalah sebuah taman hiburan dengan tiket berharga fantastis, itulah sebabnya hanya orang-orang super kaya yang mampu mengunjungi Westworld.
Di taman hiburan yang konon luasnya tak terbayangkan itu pengunjung akan merasakan bagaimana hidup ala koboi di masa wild west. Sebelum memasuki taman, pengunjung akan diberi kostum koboi lengkap dengan berbagai atributnya seperti topi dan pistol. Pengunjung kemudian memasuki taman dengan menaiki kereta api zaman wild west.
Singkatnya, begitu memasuki taman – atau lebih tepatnya – dunia Westworld, pengunjung akan menjadi bagian dari dunia tersebut.
“Tidak ada buku manual, tidak ada panduan,” ujar salah satu staf sebelum pengunjung memasuki Westworld. “Lakukan saja apa yang kau mau.”
Ya, di dunia Westworld, pengunjung yang disebut sebagai ‘tamu’ bebas melakukan apa saja terhadap penghuni asli Westworld yang disebut sebagai ‘host‘. Adalah pemandangan lazim di Westworld melihat tamu membunuh host baik dengan cara cepat maupun menggunakan siksaan. Beberapa tamu dengan orientasi sadomasokis juga bisa memenuhi hasratnya di sini, bahkan sampai membunuh host yang melayaninya.

Pendek kata, Westworld akan memuaskan segala hasrat mengerikan manusia sehingga tak berlebihan bila dikatakan bahwa, “Seseorang akan menemukan dirinya yang sesungguhnya di sini, di Westworld.”
Lantas, apakah para host tak melawan? Juga, mengapa para tamu bisa dengan bebas memuaskan hasrat mengerikannya?
Jawabnya, para host di Westworld bukanlah manusia, mereka adalah benda berbentuk manusia dengan kecerdasan buatan alias robot. Robot-robot itu dibuat sangat mirip dengan manusia.
Saking miripnya, mereka tidak hanya mengeluarkan darah saat disiksa atau dibunuh. Para host dibekali rasa sakit, ngeri, emosi, dan upaya mempertahankan diri sehingga para tamu bisa menikmati proses saat mereka menyiksa para host.
Karena dibekali kemampuan mempertahankan diri itulah, beberapa host mencoba melawan tamu. Namun apa daya di Westworld para tamu tidak akan mati oleh senjata api yang dipegang para host sehingga kebanyakan perlawanan mereka berakhir sia-sia dan ‘nyawa’ mereka pun melayang mengenaskan di tangan para tamu.
Host yang berakhir mengenaskan di hari itu akan segera dibawa para teknisi untuk kemudian diperbaiki lalu – seolah tak terjadi apa-apa, bekerja kembali seperti biasa esok hari dan mengulang rutinitas yang sama.
Konsep taman hiburan yang diusung Westworld mengingatkan saya pada taman Jurassic di film Jurassic Park. Bedanya jika Jurassic Park dihuni para dinosaurus yang dibiakkan di lab, maka dunia Westworld dihuni – katakanlah – manusia tiruan.
“Apakah kamu nyata?” tanya seorang pengunjung.
“Jika kamu tidak bisa membedakannya, apakah pertanyaan itu perlu?” yang ditanya malah bertanya balik.
3 pemikiran pada “10 Menit Memahami Alur Cerita “Westworld” Season 1”
Saya juga suka baca karyanya Michael Crichton mas, novel dia favorit saya Congo. Ini saya rencana mau hunting novel bekas Michael Crichton sama John Grisham.
Kemaren itu saya mau nonton westworld kok malas, saya pikir koboi paling ini. Ternyata unik juga ya temanya, lagian karyanya Michael Crichton, ntar saya nonton ah.
Wah, hunting di mana, Mas? Dulu saya biasa hunting di Senen. Cuma sekarang sudah agak males…